search blog

Sabtu, 14 Agustus 2010

Rahasia Puasa

RAHASIA PUASA
Sebagai muslim yg sejati kedatangan dan kehadiran Ramadhan yg mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yg amat membahagiakan kita. Betapa tidak dgn menunaikan ibadah Ramadhan amat banyak keuntungan yg akan kita peroleh baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Di sinilah letak pentingnya bagi kita utk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya al-Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yg bisa kita buka utk selanjutnya bisa kita rasakan keni’matannya dalam ibadah Ramadhan. Menguatkan Jiwa Dalam hidup tak sedikit kita dapati manusia yg didominasi oleh hawa nafsunya lalu manusia itu menuruti apa pun yg menjadi keinginannya meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yg bathil dan mengganggu serta merugikan orang lain. Karenanya di dalam Islam ada perintah utk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha utk bisa mengendalikannya bukan membunuh nafsu yg membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yg bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini manusia mengalami kekalahan malapetaka besar akan terjadi krn manusia yg kalah dalam perang melawan hawa nafsu itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah SWT sebagai Tuhan yg benar kepada hawa nafsu yg cenderung mengarahkan manusia pada kesesatan.
Allah memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yg artinya “Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya.” . Dengan ibadah puasa maka manusia akan berhasil mengendalikan hawa nafsunya yg membuat jiwanya menjadi kuat bahkan dgn demikian manusia akan memperoleh derajat yg tinggi seperti layaknya malaikat yg suci dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga segala doanya dikabulkan oleh Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda yg artinya “Ada tiga golongan orang yg tidak ditolak doa mereka orang yg berpuasa hingga berbuka pemimpin yg adil dan doa orang yg dizalimi.” . Mendidik Kemauan Puasa mendidik seseorang utk memiliki kemauan yg sungguh-sungguh dalam kebaikan meskipun utk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yg baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yg baik meskipun peluang utk menyimpang begitu besar. Karena itu Rasulullah saw menyatakan bahwa puasa itu setengah dari kesabaran. Dalam kaitan ini maka puasa akan membuat kekuatan rohani seorang muslim semakin prima.
Kekuatan rohani yg prima akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah mencapai keberhasilan atau keni’matan duniawi yg sangat besar dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yg dialami sangat sulit. Menyehatkan Badan Disamping kesehatan dan kekuatan rohani puasa yg baik dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah saw tetapi juga sudah dibuktikan oleh para dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yg membuat kita tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yg masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan apalagi di dalam Islam isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga sepertiga utk makanan sepertiga utk air dan sepertiga utk udara.
Mengenal Nilai Keni’matan Dalam hidup ini sebenarnya sudah begitu banyak keni’matan yg Allah berikan kepada manusia tapi banyak pula manusia yg tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak terasa ni’mat krn menginginkan dua dapat dua tidak terasa ni’mat krn menginginkan tiga dan begitulah seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan merenungi apa yg diperolehnya sebenarnya sudah sangat menyenangkan krn begitu banyak orang yg memperoleh sesuatu tidak lbh banyak atau tidak lbh mudah dari apa yg kita peroleh. Maka dgn puasa manusia bukan hanya disuruh memperhatikan dan merenungi tentang keni’matan yg sudah diperolehnya tetapi juga disuruh merasaakan langsung betapa besar sebenarnya ni’mat yg Allah berikan kepada kita. Hal ini krn baru beberapa jam saja kita tidak makan dan minum sudah terasa betul penderitaan yg kita alami dan pada saat kita berbuka puasa terasa betul besarnya ni’mat dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk air.
Di sinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita utk menyadari tinggi nilai keni’matan yg Allah berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yg pandai bersyukur dan tidak mengecilkan arti keni’matan dari Allah meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa syukur memang akan membuat ni’mat itu bertambah banyak baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya Allah berfirman yg artinya “Dan tatkala Tuhanmu memaklumkan ?Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasati Kami akan menambah kepadamu dan jika kamu mengingkari maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” .
Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yg dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yg kita rasakan akan segera berakhir hanya dgn beberapa jam sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yg mengalami penderitaan yg hingga kini masih belum teratasi seperti penderitaan saudara-saudara kita di Ambon atau Maluku Aceh dan di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yg terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Chechnya Kosovo Irak Palestina dan sebagainya. Oleh krn itu sebagai simbol dari rasa solidaritas itu sebelum Ramadhan berakhir kita diwajibkan utk menunaikan zakat agar dgn demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yg menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yg miskin dan menderita tetapi juga bagi kita yg mengeluarkannya agar dgn demikian hilang kekotoran jiwa kita yg berkaitan dgn harta seperti gila harta kikir dan sebagainya.
Allah berfirman yg artinya “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dgn zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah utk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” . Maasyiral muslimin rahimakumullah!Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yg amat penting bagi kita sudah sepantasnyalah kalau kita harus menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dgn penuh rasa gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita bisa melaksanakan ibadah Ramadhan dgn ringan meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.
Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus kita tunjukkan dgn berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum utk mentarbiyyah diri keluarga dan masyarakat ke arah pengokohan atau pemantapan takwa kepada Allah SWT sesuatu yg memang amat kita perlukan bagi upaya meraih keberkahan dari Allah SWT bagi bangsa kita yg hingga kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar.

Aqidah Islamiyah

AQIDAH ISLAMIYAH
Pendahuluan Nilai suatu ilmu itu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar dan bermanfaat nilainya semakin penting utk dipelajarinya. Ilmu yg paling penting adl ilmu yg mengenalkan kita kepada Allah SWT Sang Pencipta. Sehingga orang yg tidak kenal Allah SWT disebut kafir meskipun dia Profesor Doktor pada hakekatnya dia bodoh. Adakah yg lbh bodoh daripada orang yg tidak mengenal yg menciptakannya?
Allah menciptakan manusia dgn seindah-indahnya dan selengkap-lengkapnya dibanding dgn makhluk / ciptaan lainnya. Kemudian Allah bimbing mereka dgn mengutus para Rasul-Nya . Sementara dari jalan sahabat Abu Umamah disebutkan bahwa jumlah para Rasul 313 } agar mereka berjalan sesuai dgn kehendak Sang Pencipta melalui wahyu yg dibawa oleh Sang Rasul. Namun ada yg menerima disebut mu’min ada pula yg menolaknya disebut kafir serta ada yg ragu-ragu disebut Munafik yg merupakan bagian dari kekafiran. Begitu pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi Muhammad penutup para Nabi dan Rasul membimbing ummatnya selama 13 tahun ketika berada di Mekkah pada bagian ini krn aqidah adl landasan semua tindakan. Dia dalam tubuh manusia seperti kepalanya. Maka apabila suatu ummat sudah rusak bagian yg harus direhabilitisi adl kepalanya lbh dahulu. Disinilah pentingnya aqidah ini. Apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akherat. Dialah kunci menuju surga.
Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yg mengikat. Pada keyakinan manusia adl suatu keyakinan yg mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut terminologi syara’ yaitu keimanan kepada Allah Malaikat-malaikat Kitab-kitab Para Rasul Hari Akherat dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun Iman.
Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama Aqidah yaitu keyakinan pada rukun iman itu letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dgn cara-cara perbuatan . Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti sholat puasa zakat dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yg pertama. Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua pertama Ikhlas krn Allah SWT yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yg benar. Kedua Mengerjakan ibadahnya sesuai dgn petunjuk Rasulullah SAW. Ini disebut amal sholeh. Ibadah yg memenuhi satu syarat saja umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti Rasulullah SAW saja tapi tidak ikhlas krn faktor manusia umpamanya maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yg terkandung dalam Al-Qur’an surah Al-Kahfi 110 yg artinya “Barangsiapa mengharap perjumpaan dgn Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yg shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Perkembangan Aqidah Pada masa Rasulullah SAW aqidah bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri krn masalahnya sangat jelas dan tidak terjadi perbedaan-perbedaan faham kalaupun terjadi langsung diterangkan oleh beliau. Makanya kita dapatkan keterangan para sahabat yg artinya berbunyi “Kita diberikan keimanan sebelum Al-Qur’an”
Bahaya Penyimpangan Pada Aqidah Penyimpangan pada aqidah yg dialami oleh seseorang berakibat fatal dalam seluruh kehidupannya bukan saja di dunia tetapi berlanjut sebagai kesengsaraan yg tidak berkesudahan di akherat kelak. Dia akan berjalan tanpa arah yg jelas dan penuh dgn keraguan dan menjadi pribadi yg sakit personaliti. Biasanya penyimpangan itu disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya
    Tidak menguasainya pemahaman aqidah yg benar krn kurangnya pengertian dan perhatian. Akibatnya berpaling dan tidak jarang menyalahi bahkan menentang aqidah yg benar.
    Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. Karena itu dia menolak aqidah yg benar. Seperti firman Allah SWT tentang ummat terdahulu yg keberatan menerima aqidah yg dibawa oleh para Nabi dalam Surat Al-Baqarah 170 yg artinya “Dan apabila dikatakan kepada mereka “Ikutlah apa yg telah diturunkan Allah” mereka menjawab ” tetapi kami hanya mengikuti apa yg telah kami dapati dari nenek moyang kami.” walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk.”
    Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yg dihormati tanpa melalui seleksi yg tepat sesuai dgn argumen Al-Qur’an dan Sunnah. Sehingga apabila tokoh panutannya sesat maka ia ikut tersesat.
    Berlebihan dalam mencintai dan mengangkat para wali dan orang sholeh yg sudah meninggal dunia sehingga menempatkan mereka setara dgn Tuhan atau dapat berbuat seperti perbuatan Tuhan. Hal itu krn menganggap mereka sebagai penengah/arbiter antara dia dgn Allah. Kuburan-kuburan mereka dijadikan tempat meminta bernadzar dan berbagai ibadah yg seharusnya hanya ditujukan kepada Allah. Demikian itu pernah dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh AS ketika mereka mengagungkan kuburan para sholihin. Lihat Surah Nuh 23 yg artinya “Dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan} Wadd dan jangan pula Suwa’ Yaghuts Ya’uq dan Nasr.”
    Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam disebabkan silau terhadap peradaban Barat yg materialistik itu. Tak jarang mengagungkan para pemikir dan ilmuwan Barat serta hasil teknologi yg telah dicapainya sekaligus menerima tingkah laku dan kebudayaan mereka.
Pendidikan di dalam rumah tangga banyak yg tidak berdasar ajaran Islam sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam. Pada hal Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan yg artinya “Setiap anak terlahirkan berdasarkan fithrahnya maka kedua orang tuanya yg meyahudikannya menashranikannya atau memajusikannya” . Apabila anak terlepas dari bimbingan orang tua maka anak akan dipengaruhi oleh acara / program televisi yg menyimpang lingkungannya dan lain sebagainya.