search blog

Rabu, 25 Agustus 2010

AKHLAQ

DEFINISI AKHLAQ ISLAMI
Akhlaq adalah ciri khas seorang muslim yang membedakan dirinya dengan yang lain. Akhlaq Islam yang tinggi dan mulia akan menjadikan generasi yang terbaik dalam peradaban manusia. Sehingga setiap muslim hendaknya menyadari ada perbedaan antara akhlaq dirinya dengan orang lain yang bukan muslim karena salah satu tugas Rasul di muka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia (QS.2:111, 68:4, 33:21).
Akhlaq pula yang mengidentifikasikan manusia sebagai makhluk yang berbeda dengan binatang (QS.7:179) sehingga manusia yang dalam dirinya tidak terdapat akhlaq yang selayaknya dimiliki oleh manusia, maka ia bisa lebih kejam dari binatang.
Akhlaq yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan syariah yang diyakini seseorang. Buruknya akhlaq merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang terhadap aqidah dan syariah . Akhlaq juga merupakan buah dari ibadah (QS.29:45, 2:197).
“Paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling luhur aqidahnya.” (H.R.Tirmidzi)
“Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan sesungguhnya sebaik-baik keislaman manusia adalah yang paling baik akhlaqnya.” (H.R.Thabrani, Ahmad dan Abu Ya’la)
“Tidak ada yang lebih bea timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran akhlaqnya.” (H.R.Tirmidzi)
“Seburuk-buruk umatku adalah orang yang banyak omong, bermulut besar dan berlagak pandai. Dan sebaik-baik umatku adalah mereka yang paling baik akhlaqnya.” (H.R. Bukhari)

Ciri Pribadi Muslim Bertaqwa sebagai Realisasi Akhlaq yang sempurna
1. Mencintai Alloh diatas segala kecintaan dan menjadikan cinta ini sebagai dasar untuk mencintai yang lain seperti Rasulullah, orang tua, dsb (QS.9:24)
2. Takut akan kemurkaan Alloh
3. Senantiasa mengharap Ridho Alloh SWT
4. Senantiasa merasa disertai Alloh dimanapun kita berada
5. Senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh dalam berbagai keadaan

Permasalahan mengenai interaksi antara lawan jenis kadangkala menjadi hal yang dilematis terkait dengan relitas di lapangan. Maka dari itu, setiap tentor harus bijak dalam menjelaskan permaslahan ini, jangan sampai peserta mentoring merasa tertekan dan sebagainya. Bangun motivasi mereka untuk melakukan hal ini. Jelaskasn bahwa ketika kita mengaku sebagai seorang muslim dan mnyetakan diri kita sebagai orang yang beriman, maka mau tidak mau, konsekuensinya, kita harus melakukan aturan islam secara kaffah/sempurna. Tidak mengambil yang enaknya saja, dan meninggalkan yang lain.
Jelaskan pula bahwa permasalahan-permasalahan yang ada sebenarnya ujian dari Alloh untuk menguji keistiqomahan keimanan kita kepada Alloh. Dan selama kita bisa menjaga prinsip yang kita miliki yang sesuai dengan Islam, Insya Alloh, Allo0h akan memberi balasan yang besar kepada kita.

Cara Mencapai Akhlaq Mulia
1. Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber
Iman artinya percaya yaitu percaya bahwa Alloh selalu melihat segala perbuatan manusia. Bila melakukan perbuatan baik, balasannya akan menyenangkan. Bila perbuatan jahat maka balasan pedih siap menanti. Hal ini akan melibatkan iman kepada hari akhir. Akhlaq yang baik akan dibalas dengan surga dan kenikmatan (QS.55:12-37). Begitu pula dengan akhlaq yang buruk akan disiksa di neraka (QS. 22:19-22).

2. Pendekatan secara langsung
Artinya melalui Al-Qur’an. Sebagai seorang muslim harus menerima Al-Qur’an secara mutlak dan menyeluruh. Jadi, apa pun yang tertera di dalamnya wajib diikuti. Misalnya, Al-Qur’an melarang untuk saling berburuk sangka (QS.49:12), menyuruh memenuhi janji (QS.23:18),dsb

3. Pendekatan tidak secara langsung
Yaitu dengan upaya mempelajari pengalaman masa lalu, yakni agar kejadian-kejadian malapetaka yang telah terjadi tak akan terulangi lagi di masa kini dan yang akan datang.

Dari hal di atas, intinya adalah latihan dan kesungguhan. Latihan artinya berusaha mengulang-ulang perbuatan yang akan dijadikan kebiasaan. Kemudian bersungguh-sungguh berkaitan dengan motivasi. Motivasi yang terbaik dan paling potensial adalah karena ingin memenuhi perintah Alloh dan siksa-Nya.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Rahasia Puasa

RAHASIA PUASA
Sebagai muslim yg sejati kedatangan dan kehadiran Ramadhan yg mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yg amat membahagiakan kita. Betapa tidak dgn menunaikan ibadah Ramadhan amat banyak keuntungan yg akan kita peroleh baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Di sinilah letak pentingnya bagi kita utk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya al-Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yg bisa kita buka utk selanjutnya bisa kita rasakan keni’matannya dalam ibadah Ramadhan. Menguatkan Jiwa Dalam hidup tak sedikit kita dapati manusia yg didominasi oleh hawa nafsunya lalu manusia itu menuruti apa pun yg menjadi keinginannya meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yg bathil dan mengganggu serta merugikan orang lain. Karenanya di dalam Islam ada perintah utk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha utk bisa mengendalikannya bukan membunuh nafsu yg membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yg bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini manusia mengalami kekalahan malapetaka besar akan terjadi krn manusia yg kalah dalam perang melawan hawa nafsu itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah SWT sebagai Tuhan yg benar kepada hawa nafsu yg cenderung mengarahkan manusia pada kesesatan.
Allah memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yg artinya “Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya.” . Dengan ibadah puasa maka manusia akan berhasil mengendalikan hawa nafsunya yg membuat jiwanya menjadi kuat bahkan dgn demikian manusia akan memperoleh derajat yg tinggi seperti layaknya malaikat yg suci dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga segala doanya dikabulkan oleh Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda yg artinya “Ada tiga golongan orang yg tidak ditolak doa mereka orang yg berpuasa hingga berbuka pemimpin yg adil dan doa orang yg dizalimi.” . Mendidik Kemauan Puasa mendidik seseorang utk memiliki kemauan yg sungguh-sungguh dalam kebaikan meskipun utk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yg baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yg baik meskipun peluang utk menyimpang begitu besar. Karena itu Rasulullah saw menyatakan bahwa puasa itu setengah dari kesabaran. Dalam kaitan ini maka puasa akan membuat kekuatan rohani seorang muslim semakin prima.
Kekuatan rohani yg prima akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah mencapai keberhasilan atau keni’matan duniawi yg sangat besar dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yg dialami sangat sulit. Menyehatkan Badan Disamping kesehatan dan kekuatan rohani puasa yg baik dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah saw tetapi juga sudah dibuktikan oleh para dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yg membuat kita tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yg masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan apalagi di dalam Islam isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga sepertiga utk makanan sepertiga utk air dan sepertiga utk udara.
Mengenal Nilai Keni’matan Dalam hidup ini sebenarnya sudah begitu banyak keni’matan yg Allah berikan kepada manusia tapi banyak pula manusia yg tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak terasa ni’mat krn menginginkan dua dapat dua tidak terasa ni’mat krn menginginkan tiga dan begitulah seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan merenungi apa yg diperolehnya sebenarnya sudah sangat menyenangkan krn begitu banyak orang yg memperoleh sesuatu tidak lbh banyak atau tidak lbh mudah dari apa yg kita peroleh. Maka dgn puasa manusia bukan hanya disuruh memperhatikan dan merenungi tentang keni’matan yg sudah diperolehnya tetapi juga disuruh merasaakan langsung betapa besar sebenarnya ni’mat yg Allah berikan kepada kita. Hal ini krn baru beberapa jam saja kita tidak makan dan minum sudah terasa betul penderitaan yg kita alami dan pada saat kita berbuka puasa terasa betul besarnya ni’mat dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk air.
Di sinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita utk menyadari tinggi nilai keni’matan yg Allah berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yg pandai bersyukur dan tidak mengecilkan arti keni’matan dari Allah meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa syukur memang akan membuat ni’mat itu bertambah banyak baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya Allah berfirman yg artinya “Dan tatkala Tuhanmu memaklumkan ?Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasati Kami akan menambah kepadamu dan jika kamu mengingkari maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” .
Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yg dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yg kita rasakan akan segera berakhir hanya dgn beberapa jam sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yg mengalami penderitaan yg hingga kini masih belum teratasi seperti penderitaan saudara-saudara kita di Ambon atau Maluku Aceh dan di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yg terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Chechnya Kosovo Irak Palestina dan sebagainya. Oleh krn itu sebagai simbol dari rasa solidaritas itu sebelum Ramadhan berakhir kita diwajibkan utk menunaikan zakat agar dgn demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yg menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yg miskin dan menderita tetapi juga bagi kita yg mengeluarkannya agar dgn demikian hilang kekotoran jiwa kita yg berkaitan dgn harta seperti gila harta kikir dan sebagainya.
Allah berfirman yg artinya “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dgn zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah utk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” . Maasyiral muslimin rahimakumullah!Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yg amat penting bagi kita sudah sepantasnyalah kalau kita harus menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dgn penuh rasa gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita bisa melaksanakan ibadah Ramadhan dgn ringan meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.
Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus kita tunjukkan dgn berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum utk mentarbiyyah diri keluarga dan masyarakat ke arah pengokohan atau pemantapan takwa kepada Allah SWT sesuatu yg memang amat kita perlukan bagi upaya meraih keberkahan dari Allah SWT bagi bangsa kita yg hingga kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar.

Aqidah Islamiyah

AQIDAH ISLAMIYAH
Pendahuluan Nilai suatu ilmu itu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar dan bermanfaat nilainya semakin penting utk dipelajarinya. Ilmu yg paling penting adl ilmu yg mengenalkan kita kepada Allah SWT Sang Pencipta. Sehingga orang yg tidak kenal Allah SWT disebut kafir meskipun dia Profesor Doktor pada hakekatnya dia bodoh. Adakah yg lbh bodoh daripada orang yg tidak mengenal yg menciptakannya?
Allah menciptakan manusia dgn seindah-indahnya dan selengkap-lengkapnya dibanding dgn makhluk / ciptaan lainnya. Kemudian Allah bimbing mereka dgn mengutus para Rasul-Nya . Sementara dari jalan sahabat Abu Umamah disebutkan bahwa jumlah para Rasul 313 } agar mereka berjalan sesuai dgn kehendak Sang Pencipta melalui wahyu yg dibawa oleh Sang Rasul. Namun ada yg menerima disebut mu’min ada pula yg menolaknya disebut kafir serta ada yg ragu-ragu disebut Munafik yg merupakan bagian dari kekafiran. Begitu pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi Muhammad penutup para Nabi dan Rasul membimbing ummatnya selama 13 tahun ketika berada di Mekkah pada bagian ini krn aqidah adl landasan semua tindakan. Dia dalam tubuh manusia seperti kepalanya. Maka apabila suatu ummat sudah rusak bagian yg harus direhabilitisi adl kepalanya lbh dahulu. Disinilah pentingnya aqidah ini. Apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akherat. Dialah kunci menuju surga.
Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yg mengikat. Pada keyakinan manusia adl suatu keyakinan yg mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut terminologi syara’ yaitu keimanan kepada Allah Malaikat-malaikat Kitab-kitab Para Rasul Hari Akherat dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun Iman.
Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama Aqidah yaitu keyakinan pada rukun iman itu letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dgn cara-cara perbuatan . Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti sholat puasa zakat dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yg pertama. Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua pertama Ikhlas krn Allah SWT yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yg benar. Kedua Mengerjakan ibadahnya sesuai dgn petunjuk Rasulullah SAW. Ini disebut amal sholeh. Ibadah yg memenuhi satu syarat saja umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti Rasulullah SAW saja tapi tidak ikhlas krn faktor manusia umpamanya maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yg terkandung dalam Al-Qur’an surah Al-Kahfi 110 yg artinya “Barangsiapa mengharap perjumpaan dgn Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yg shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Perkembangan Aqidah Pada masa Rasulullah SAW aqidah bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri krn masalahnya sangat jelas dan tidak terjadi perbedaan-perbedaan faham kalaupun terjadi langsung diterangkan oleh beliau. Makanya kita dapatkan keterangan para sahabat yg artinya berbunyi “Kita diberikan keimanan sebelum Al-Qur’an”
Bahaya Penyimpangan Pada Aqidah Penyimpangan pada aqidah yg dialami oleh seseorang berakibat fatal dalam seluruh kehidupannya bukan saja di dunia tetapi berlanjut sebagai kesengsaraan yg tidak berkesudahan di akherat kelak. Dia akan berjalan tanpa arah yg jelas dan penuh dgn keraguan dan menjadi pribadi yg sakit personaliti. Biasanya penyimpangan itu disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya
    Tidak menguasainya pemahaman aqidah yg benar krn kurangnya pengertian dan perhatian. Akibatnya berpaling dan tidak jarang menyalahi bahkan menentang aqidah yg benar.
    Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. Karena itu dia menolak aqidah yg benar. Seperti firman Allah SWT tentang ummat terdahulu yg keberatan menerima aqidah yg dibawa oleh para Nabi dalam Surat Al-Baqarah 170 yg artinya “Dan apabila dikatakan kepada mereka “Ikutlah apa yg telah diturunkan Allah” mereka menjawab ” tetapi kami hanya mengikuti apa yg telah kami dapati dari nenek moyang kami.” walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk.”
    Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yg dihormati tanpa melalui seleksi yg tepat sesuai dgn argumen Al-Qur’an dan Sunnah. Sehingga apabila tokoh panutannya sesat maka ia ikut tersesat.
    Berlebihan dalam mencintai dan mengangkat para wali dan orang sholeh yg sudah meninggal dunia sehingga menempatkan mereka setara dgn Tuhan atau dapat berbuat seperti perbuatan Tuhan. Hal itu krn menganggap mereka sebagai penengah/arbiter antara dia dgn Allah. Kuburan-kuburan mereka dijadikan tempat meminta bernadzar dan berbagai ibadah yg seharusnya hanya ditujukan kepada Allah. Demikian itu pernah dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh AS ketika mereka mengagungkan kuburan para sholihin. Lihat Surah Nuh 23 yg artinya “Dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan} Wadd dan jangan pula Suwa’ Yaghuts Ya’uq dan Nasr.”
    Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam disebabkan silau terhadap peradaban Barat yg materialistik itu. Tak jarang mengagungkan para pemikir dan ilmuwan Barat serta hasil teknologi yg telah dicapainya sekaligus menerima tingkah laku dan kebudayaan mereka.
Pendidikan di dalam rumah tangga banyak yg tidak berdasar ajaran Islam sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam. Pada hal Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan yg artinya “Setiap anak terlahirkan berdasarkan fithrahnya maka kedua orang tuanya yg meyahudikannya menashranikannya atau memajusikannya” . Apabila anak terlepas dari bimbingan orang tua maka anak akan dipengaruhi oleh acara / program televisi yg menyimpang lingkungannya dan lain sebagainya.
 

Sabtu, 07 Agustus 2010

Agama Islam

     Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.
     Di dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda yang artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangannya. Tidaklah ada seorang manusia dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang beragama Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak mau beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk salah seorang penghuni neraka.”
    Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang beliau bawa dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran saja. Oleh sebab itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai orang yang beriman terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia membenarkan ajaran yang beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama yang terbaik.
    Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun.
Allah ta’ala berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِناً

“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai pembenar kitab-kitab yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)

   Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat dan masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa, tempat dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa, tempat dan masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.
    Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya.
Agama Islam adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan syariat/hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkannya:
  1. Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan.
  2. Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.
  3. Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.
  4. Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.
  5. Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.
  6. Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang perbuatan durhaka kepada mereka.
  7. Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.
  8. Islam memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tetangga dan melarang bersikap buruk kepada mereka.
Secara umum dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak yang mulia dan melarang akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala macam amal salih dan melarang segala amal yang jelek. Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberikan nafkah kepada sanak kerabat. Dan Allah melarang semua bentuk perbuatan keji dan mungkar, serta tindakan melanggar batas. Allah mengingatkan kalian agar kalian mau mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)

Selasa, 03 Agustus 2010

Iman dan Ilmu Pengetahuan

 Iman dan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) tanpa dilandasi iman yang mumpuni bisa mengarah pada penyalahgunaan iptek itu sendiri. Iptek akan liar dan hanya berorientasi pada ego atau kepuasan manusia. Iptek yang liar bisa menimbulkan korban jiwa (seperti perang dan bom atom), rusaknya lingkungan hidup, rusaknya etika hidup manusia sebagai mahluk mulia dan bermartabat (misalnya; kloning). Iptek yang tidak memiliki standar moral justru akan digunakan untuk mempermudah suatu tindakan kejahatan, misalnya; bom nuklir, teknologi pencurian data dan informasi, kejahatan perbankan, teknik aborsi, dll.

Dilihat dari perannya, memang ilmu pengetahuan telah banyak memberi sumbangan terhadap kepuasan jasmaniah manusia. Iptek telah membantu manusia dalam menemukan solusi atas berbagai kesulitan hidup jasmaniah manusia. Iptek telah membuat hidup manusia serba mudah dan praktis. Namun dari sudut kebutuhan jiwa, iptek ternyata tidak bisa memberi kepuasan. Justru di saat iptek mencapai puncaknya (era modernisme) muncul semangat baru dalam manusia, yaitu semangat yang disebabkan kehausan akan kebutuhan rohani.

Gerakan jaman baru (New Age Movement) sebagai gerakan spiritual abad ini mencoba menghidupkan kembali ajaran-ajaran spiritual  atau mistik kuno seperti yoga, I Ching, tarot, palmistry, sihir, tenaga dalam, dsb. Gerakan ini menekankan pada pengalaman transendental, pengilahian diri dan relativisme nilai-nilai dan arti "kebenaran". Ini merupakan gejala kehausan akan hal-hal rohani. Dimana secara sosiologis gerakan muncul sebagai respon budaya atas realitas mekanis kapitalisme global (era post modernisme).

Bahkan, para filsuf post modernisme menganggap modernisme gagal karena era itu justru menimbulkan terjadinya imperialisme, kerusakan lingkungan akibat eksploitasi dan eksplorasi yang berlebihan, peperangan, dan penindasan. Kritik terhadap modernisme ini menandakan bahwa terjadi ketidakseimbangan antara terpenuhinya kebutuhan fisik manusia dengan kebutuhan rohani, sekaligus menunjukkan bahwa eksistensi manusia tidak hanya dilihat dari terpenuhinya kebutuhan jasmani, namun terdapat kebutuhan yang sangat mendasar yaitu kebutuhan rohaniah.

Oleh karena itu, umat beriman yang sudah menyadari akan hal ini dituntut untuk bisa mengkaitkan prinsip-prinsip imannya terhadap kemajuan dan perkembangan iptek. Umat yang telah memiliki kebenaran tentu menjadikan kebenaran itu sebagai standard hidup. Demikian juga standard dalam pengembangan dan pemanfaatan iptek, seperti bidang kedokteran, ekonomi, komputer, teknologi informasi dan pengelolaan sumber daya alam. Dengan demikian, penggunaan dan pengembangan iptek itu tidak menyimpang, melainkan dapat mensejahterakan manusia, serta tetap menjaga harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang bermoral.

Selain itu, dari pesatnya perkembangan iptek akan muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan atau gugatan yang mengarah pada eksistensi kebenaran Tuhan. Evolusionisme misalnya, suatu paham yang jelas menolak adanya proses penciptaan (Kitab Kejadian). Iman Kekristenan tentu harus siap menjawab tantangan yang muncul dari kemajuan pikiran manusia ini. Suara kebenaran itu harus bisa secara terus-menerus mengingatkan pelaku iptek agar penerapannya tidak salah arah.

Siswa

Pengembangan Aktivitas, Kreativitas dan Motivasi Siswa
Dengan mengutip pemikiran Gibbs, E. Mulyasa (2003) mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya, adalah:
Pengembangan Aktivitas, Kreativitas dan Motivasi Siswa

1. Dikembangkannya rasa percaya diri para siswa dan mengurangi rasa takut;
2. Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah;
3. Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya;
4. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter;
5. Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.

Sementara itu, Widada (1994) mengemukakan bahwa untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa, guru dapat menggunakan pendekatan sebagai berikut :

1. Self esteem approach; guru memperhatikan pengembangan self esteem (kesadaran akan harga diri) siswa.
2. Creative approach; guru mengembangkan problem solving, brain storming, inquiry, dan role playing.
3. Value clarification and moral development approach; guru mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan holistik dan humanistik untuk mengembangkan segenap potensi siswa menuju tercapainya self actualization, dalam situasi ini pengembangan intelektual siswa akan mengiringi pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa, termasuk dalam hal etik dan moral.
4. Multiple talent approach; guru mengupayakan pengembangan seluruh potensi siswa untuk membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
5. Inquiry approach; guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan proses mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah serta meningkatkan potensi intelektualnya.
6. Pictorial riddle approach; guru mengembangkan metode untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil guna membantu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif.
7. Synetics approach; guru lebih memusatkan perhatian pada kompetensi siswa untuk mengembangkan berbagai bentuk metaphor untuk membuka inteligensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan yang tidak rasional, kemudian berkembang menuju penemuan dan pemecahan masalah secara rasional.

Sedangkan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, menurut E. Mulyasa (2003) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa siswa akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajarinya menarik dan berguna bagi dirinya;
2. Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada siswa sehingga mereka mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai. Siswa juga dilibatkan dalam penyusunan tersebut;
3. Siswa harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya;
4. Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan;
5. Manfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu siswa;
6. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individual siswa, seperti : perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau subyek tertentu;
7. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan jalan memperhatikan kondisi fisiknya, rasa aman, menunjukkan bahwa guru peduli terhadap mereka, mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan pengalaman belajar kearah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan mempunyai kepercayaan diri.